Jumat, 06 Januari 2012

Bisnis Internasional


Hakikat Bisnis Internasional
        Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas – batas suatu Negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis internasional  yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Trade) ada juga yang menyebutnya sebagai Pemasaran Internasional atau International Marketing. Dilain pihak transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam suatu negara dengan perusahaan lain atau individu di negara lain disebut Pemasaran Internasional atau International Marketing. Pemasaran internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai Bisnis Internasional , meskipun pada dasarnya ada dua pengertian. Jadi kita dapat membedakan adanya dua buah transaksi bisnis Internasional yaitu :
1. Perdagangan Internasional (International Trade)
        Proses tukar menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari masing-masing Negara. Adapun motifnya adalah memperoleh manfaat perdagangan atau gains of tride.
        Perdagangan merupakan kegiatan ekonomi yang sangat penting saat ini, maka tidak ada Negara-negara di dunia yang tidak terlibat didalam perdagangan baik perdagangan antar regional, antar kawasan ataupun antar Negara.Perdagangan ini melakukan transaksi jual beli ke luar negeri, kalau kita membeli disebut impor sedangkan kalau kita menjual disebut expor.

Manfaat Perdagangan Internasional

  • Saling mendapat petukaran tekhnologi guna mempercepat pertumbuhan ekonomi
  • Menjalin persahabatan
  • Dapat membuka lapangan pekerjaan
  • Dapat menambah jumlah dan kualitas barang
  • Meningkatkan penyebaran sumber daya alam melalui batas Negara.

Dampak Perdagangan Internasional Terhadap Perekonomian Indonesia
        Dampak Positif :

  • Saling membantu memenuhi kebutuhan antar negara, terjalinnya hubungan di antara negara-negara yang melakukan perdagangan, memudahkan suatu negara memenuhi barang-barang kebutuhan yang belum mampu diproduksi sendiri, mengisi kekurangan dari setiap negara, sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi.
  • Meningkatkan produktivitas usaha, kemajuan teknologi modern yang digunakan dalam proses produksi akan meningkat, meningkatkan produktivitas perusahaan dalam menghasilkan barang-barang.
  • Mengurangi pengangguran, semakin banyak tenaga kerja yang digunakan dan dibutuhkan oleh perusahaan, membuka kesempatan kerja baru.
  • Menambah pendapatan devisa bagi negara, semakin banyak barang yang dijual di negara lain, perolehan devisa bagi negara akan semakin banyak.

        Dampak Negatif :

  • Adanya ketergantungan dengan negara-negara pengimpor untuk memenuhi kebutuhan barang-barang yang tidak diproduksi dalam negeri.
  • Masyarakat menjadi konsumtif, banyaknya barang-barang impor yang masuk ke dalam negeri menyebabkan semakin banyak barang yang ada di pasar baik dari jumlah, jenis, dan bentuknya.
  • Mematikan usaha-usaha kecil, industri yang tidak mampu bersaing tentu akan mengalami kerugian, sehingga akan mematikan usaha produksinya. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan pengangguran.

2. Pemasaran Internasional (International Marketing)
        Pemasaran Internasional dianggap memiliki peranan penting dalam memberikan jawaban dan antisipasi positif terhadap sejumlah isu global yang dinamis. Pemasaran internasional yang sering disebut sebagai bisnis Internasional ( International Busines ) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan negara lain , perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri. Dalam hal semacam ini maka pengusaha tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan masuknya langsung dan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan itu tidak saja berupa barang akan tetapi dapat pula berupa jasa. Transaksi bisnis internasional semacam ini dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain :

  • Licencing
  • Franchising
  • Management Contracting
  • Marketing in Home Country by Host Country
  • Joint Venturing
  • Multinational Coporation (MNC)

Alasan Melaksanakan Bisnis Internasional

  1. Faktor produksi, terdiri dari tanah (land), tenaga kerja (labour), barang modal (capital) dan manajerial atau keterampilan (skill).
  2. Mobilitas, pergerakan faktor produksi dari suatu negara kenegara lain.
  3. Batas-batas negara yang berdaulat, menyebabkan perbedaan politik dalam perdagangan misalnya perlindungan tarif terhadap produk hasil industri didalam negara, larangan impor, quota dan blok perdagangan, bea masuk (impor duty) dari suatu negara tidak sama dengan bea impor dari negara lain.
  4. Transport cost, meninggikan harga asal pabrik, dimasukkan dalam perhitungan biaya agar harga yang diperoleh untuk komoditi ekspor tersebut tepat.

Konsep Keunggulan Absolut
        Menurut Adam Smith Bahwa setiap negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional karena melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara tersebut memiliki keunggulan mutlak, serta mengimpor barang jika negara tersebut memiliki ketidak unggulan mutlak.Teori absolute advantage ini didasarkan kepada beberapa asumsi pokok antara lain:

  • Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja saja.
  • Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama.
  • Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang.
  • Biaya transpor ditiadakan.

Konsep Keunggulan Komparatif
        Menurut David Ricardo, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya.

Potensi Pasar Internasional
        Ditentukan oleh tiga faktor, yaitu :

  • Struktur penduduk
  • Daya beli
  • Pola konsumsi masyarakat

Tahap-Tahap dalam Memasuki Bisnis Internasional
        Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut :

  1. Ekspor Insidentil, terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing di negeri kita kemudian dia membeli barang-barang dan kemudian kita harus mengirimkannya ke negeri asing itu.
  2. Ekspor Aktif, hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu, semakin berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi perdagangan Internasional tersebut
  3. Penjualan Lisensi,  negara pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima, yang dijual adalah hanya merek atau lisensinya saja
  4. Franchising, tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk pelayanannya
  5. Pemasaran di Luar Negeri, memerlukan intensitas manajemen serta keterlibatan yang lebih tinggi karena perusahaan pendatang (Host Country) haruslah betul-betul secara aktif dan mandiri untuk melakukan manajemen pemasaran bagi produknya itu di negeri asing (Home Country)
  6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri, tahap paling akhir yang paling intensif dalam melibatkan diri pada bisnis internasional selain itu disebut sebagai Total International Business,perusahaan asing datang dan mendirikan perusahaan di negeri asing itu lengkap dengan segala modalnya, lalu melakukan proses produksi di negeri itu, kemudian menjuaI hasil produksinya itu di negeri itu juga dan bahkan mungkin lalu dijualnya ke negara asing lagi sebagai ekspor dari negeri penerima tersebut

Hambatan Dalam Memasuki Bisnis Internasional
Batasan Perdagangan dan tarif bea masuk
        Pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan baik barang impor maupun ekspor. Dikenakannya tarif/bea masuk yang tinggi bagi barang luar negri, maka akan mengakibatkan harga barang tersebut kalah bersaing dengan harga barang dalam.

Perbedaan bahasa, sosial budaya/cultural
        Bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis sukar untuk dapat berlangsung dengan Iancar.
        Perbedaan kondisi sosial budaya merupakan suatu masalah yang harus dicermati pula dalam melakukan bisnis internasional. Misalnya saja pemberian warna terhadap suatu produk ataupun bungkusnya harus hati-hati karena warna tertentu yang di suatu negara memiliki arti tertentu di negara lain dapat bermakna yang bertentangan.
        Perbedaan budaya ataupun kebiasaan juga perlu diperhatikan. Misalnya orang Jepang memiliki kebiasaan untuk tidak mau mendekati wanita bila membeli di supermarket , sehingga hal ini membawa konsekuensi bahwa barang – barang yang berupa alat-alat kosmetik pria jangan ditempatkan berdekatan dengan kosmetik wanita , sebab tidak akan didekati oleh pembeli pria.

Hambatan politik, hukum dan perundang-undangan
        Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain juga akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Sebagai contoh yang ekstrim Amerika melakukan embargo terhadap komoditi perdagangan dengan negara-negara Komunis.
        Ketentuan hukum ataupun perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya negara-negara Arab melarang barang-barang mengandung daging maupun minyak babi. Lebih dan itu undang – undang di negaranya sendiri pun juga dapat membatasi berlangsungnya bisnis Internasional , misalnya Indonesia melarang ekspor kulit mentah ataupun setengah jadi, begitu pula rotan mentah dan setengah jadi dan sebagainya.

Hambatan Operasional
        Transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan tersebut dari negara yang satu ke negara yang lain. Transportasi ini seringkali sukar untuk dilakukan karena antara kedua negara itu belum memiliki jalur pelayaran kapal laut yang reguler. Hal ini akan dapat mengakibatkan bahwa biaya pengangkutan atau ekspedisi kapal laut untuk jalur tersebut akan menjadi sangat mahal. Mahalnya biaya angkut itu dikarenakan selain keadaan bahwa kapal pengangkutnya hanya melayani satu negara itu saja yang biasanya lalu mahal , maka kembalinya kapal tersebut dari negara tujuan itu akan menjadi kosong. Perjalan kapal kosong di samudera luas akan sangat membahayakan bagi keselamatan kapal itu sendiri.

Perusahaan Multinasional (PMN)
         Perusahaan yang berusaha di banyak negara, perusahaan ini biasanya sangat besar. Perusahaan seperti ini memiliki kantor-kantor, pabrik atau kantor cabang di banyak negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat di mana mereka mengkoordinasi manajemen global. Perusahaan multinasional yang sangat besar memiliki dana yang melewati dana banyak negara. Mereka dapat memiliki pengaruh kuat dalam politik global, karena pengaruh ekonomi mereka yang sangat besar bagai para politisi, dan juga sumber finansial yang sangat berkecukupan untuk relasi masyarakat dan melobi politik.
        Karena jangkauan internasional dan mobilitas PMN, wilayah dalam negara, dan negara sendiri, harus berkompetisi agar perusahaan ini dapat menempatkan fasilitas mereka (dengan begitu juga pajak pendapatan, lapangan kerja, dan aktivitas eknomi lainnya) di wilayah tersebut. Untuk dapat berkompetisi, negara-negara dan distrik politik regional seringkali menawarkan insentif kepada PMN, seperti potongan pajak, bantuan pemerintah atau infrastruktur yang lebih baik atau standar pekerja dan lingkungan yang memadai. PMN seringkali memanfaatkan subkontraktor untuk memproduksi barang tertentu yang mereka butuhkan. Perusahaan multinasional pertama muncul pada 1602 yaitu Perusahaan Hindia Timur Belanda yang merupakan saingan berat dari Perusahaan Hindia Timur Britania.

Jenis-Jenis Perusahaan Multinasional

  • Coca Cola
  • Colgate
  • Johnson & Johnson
  • IBM
  • General Electric
  • Mitzubishi Electric
  • Toyota
  • Philips dari negeri Belanda
  • Nestle dari Switzerland
  • Unilever dari Belanda dan lnggris
  • Bayer dari Jerman
  • Basf juga dari Jerman
  • Ciba dari Switzerland dan sebagainya.
Sumber : http://vincentkurniadi.blogspot.com/2010/12/tugas-8.html
http://dwisetiati.wordpress.com/2010/12/20/bisnis-internasional/

0 komentar:

Posting Komentar